• FASHION

    Every day is fashion show, the world is your runaway

  • LIFE STYLE

    Youthfulness is about how you live not when you were born

  • KULINER

    Good food, Good Life

  • PARTY

    Sleep all day. Party all night. Never grow old. Never die

  • TRAVELLING

    MY Trip, MY Advanture

  • photography

    To me, photography is an art of observation. It's about finding something interesting in an ordinary place... I've found it has little to do with the things you see and everything to do with the way you see them

  • LIFE STYLE

    Youthfulness is about how you live not when you were born

Jumat, 08 November 2013

Agar Perjalanan Bisnis Jadi Lebih Menyenangkan

Dalam pekerjaan saya, business trip itu nggak bisa dihindari. Dan sejujurnya saya senang kalau dikirim ke luar kota atau ke luar negeri karena kapan lagi saya mengunjungi daerah yang belum pernah saya datangi dan semuanya ditanggung oleh kantor?
Kita bisa saja menganggap business trip sebagai salah satu pengalaman traveling, namun ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sehingga business trip bisa menjadi pengalaman professional (sehingga kantor nggak akan ngomel) serta sekaligus personal (Yay! Jalan-jalan!).
. Judulnya aja business trip, pasti ada unsur bisnis di dalamnya Dari berkali-kali melakukan business trip, saya menyadari satu hal yang harus diingat: kita harus benar-benar bekerja dan harus ada sesuatu yang dihasilkan dari perjalanan bisnis ini. Karena, perusahaan pasti nggak mau mengeluarkan uang dengan sia-sia demi mengirim kita jauh-jauh ke luar kota atau luar negeri tanpa hasil.
Standar business trip di masing-masing perusahaan berbeda. Ada yang memungkinkan untuk mencuri waktu jalan-jalan, tapi ada juga yang malah membuat kita bekerja lebih keras dari hari-hari biasanya. Misalnya kita harus mengikuti exhibition yang memaksa kita berdiri sepanjang waktu dengan high heels 12 centimeter dari pukul sembilan pagi sampai jam lima sore. Padahal kayaknya kalau kerja biasa di kantor nggak begitu-begitu amat. Atau mengikuti training—yang walaupun cuma duduk sepanjang waktu mendengarkan instruktur mengoceh di depan dan kita nggak ngapa-ngapain selain menggunakan otak, kadang bikin kita capek luar biasa.
Kebiasaan sehari-hari mau nggak mau harus berubah. Yang biasanya pukul sepuluh pagi bisa jalan ke pantry bikin kopi dan mengobrol sedikit dengan rekan kerja, kini nggak bisa. Belum lagi kemungkinan kita diajak makan malam oleh rekan bisnis, aduh bikin jam istirahat semakin sedikit. Tapi itu kan konsekuensinya. Yang harus disadari dari business trip adalah, kemungkinan besar kita akan merasa lelah dan capek. Lebih dari biasanya. Nggak ada salahnya berjaga-jaga membawa vitamin. Kalau saya, sih, nggak lupa bawa minyak kayu putih. Kalau kecapekan masuk angin soalnya, hehe.
2. Jalan-jalan Memang nggak bisa dipungkiri, pasti ada keinginan untuk mengunjungi tempat/atraksi/event yang merupakan ciri khas dari tempat yang kita kunjungi. Kalau jadwal cukup senggang dan kita punya waktu, kenapa nggak? Tapi kalau ternyata jadwal padat dan bernapas saja susah, kadang rasanya hanya ingin istirahat di kamar hotel sambil berendam di bath tub atau menonton tv kabel. Padahal sayang banget kalau kita nggak memanfaatkan kesempatan tersebut.
Pernah saya bilang ke sahabat bahwa saya hanya ingin tiduran di kamar hotel (yang kebetulan bagus banget) karena capeknya minta ampun, dia berkomentar dengan tajam, “Wake up lazyhead! Kalau cuma mau tidur mah di rumah aja. Nggak usah jauh-jauh ke sini!” Saya ngerti sih maksudnya, karena belum tentu saya akan memiliki kesempatan lagi untuk berkunjung ke kota tersebut. Tapi tentunya ini nggak boleh mengabaikan kondisi badan ya. Kita sendiri yang mampu mengukurnya.
Tapi gimana kalau nggak ada waktu sama sekali untuk melihat-lihat kota yang kita kunjungi padahal rasanya pengen banget? Kembali lagi ke point 1: ini adalah business trip, bukan liburan. Jadi memang itu konsekuensinya.
3. Keep in touch Mungkin kalau jadwal business trip durasinya pendek, kita nggak akan sempat merasa kangen dengan orang rumah/pasangan/anak/keluarga/sahabat/teman yang kita tinggalkan di kota asal. Tapi bagaimana kalau ternyata durasinya lama? Dua minggu? Satu bulan? Dua bulan? Kamar hotel bisa terasa sangat sepi. Oleh karena itu, sangat penting supaya orang-orang terdekat kita tahu bahwa kita mungkin butuh komunikasi lebih di akhir hari. Karena itu dapat memberikan perasaan familiar yang nyaman di tengah tempat asing dan aktivitas yang melelahkan.
4. Oleh-oleh Saat bepergian seperti ini kadang kita ingin membawa sesuatu untuk keluarga di rumah atau orang tersayang. Atau justru bahkan banyak yang nitip dibawakan oleh-oleh? Saya pernah menulis Etiket Membeli dan Menitip Oleh-oleh di sini. Semoga berguna.
Ditugaskan untuk melakukan perjalanan bisnis ke luar kota/luar negeri adalah salah satu kepercayaan yang diberikan oleh perusahaan tempat kita bekerja. Tanamkan saja pikiran positif ini di kepala kita selama melakukan business trip (apalagi kalau ternyata melelahkan dan menyebalkan).
Have a nice business trip! Bon voyage!

0 komentar:

Posting Komentar